Juli 2025

Dalam ajaran Islam, sedekah menempati kedudukan yang sangat istimewa. Sedekah bukan hanya sekadar memberi sebagian harta, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian, rasa syukur, dan kasih sayang kepada sesama. Hukum Islam memandang sedekah sebagai amalan sunnah yang dianjurkan, dan dalam kondisi tertentu bisa menjadi wajib, seperti sedekah untuk menolong mereka yang sangat membutuhkan agar tidak binasa. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim). Hadis ini mengajarkan bahwa setiap kebaikan yang kita berikan akan diganti oleh Allah SWT dengan kebaikan yang lebih besar, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji.” (QS. Al-Baqarah: 261). Ayat ini menggambarkan betapa besarnya balasan bagi mereka yang bersedekah. Keutamaan sedekah juga tercermin dalam kemampuannya untuk menyucikan hati dari sifat kikir. Allah SWT berfirman: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103). Walaupun berbeda dengan zakat yang wajib, sedekah memiliki fungsi serupa sebagai pembersih jiwa dan penambah ketenangan hati. Selain itu, sedekah dapat menolak bala dan musibah. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Bersegeralah bersedekah, karena bencana tidak pernah mendahului sedekah.” (HR. Baihaqi). Dengan bersedekah, seorang muslim berusaha melindungi dirinya, keluarganya, dan hartanya dari takdir buruk. Dari sudut pandang hukum Islam, sedekah adalah amal mulia yang sangat dianjurkan, bahkan bernilai ibadah. Lebih dari sekadar memberi, sedekah adalah jalan meraih rahmat dan ridha Allah SWT, memperkuat rasa kemanusiaan, serta mewujudkan solidaritas sosial. Bersedekahlah dengan ikhlas, sekecil apa pun. Karena di balik setiap pemberian, ada keberkahan yang tak terhingga.